sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Brexit Buat Inggris Rugi Rp472 Triliun dan Hampir Jatuh ke Jurang Resesi

Economics editor Nia Deviyana
15/02/2023 07:05 WIB
Lebih dari enam tahun setelah Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa, pejabat Bank of England mengatakan ada perlambatan yang lebih besar di Inggris. 
Brexit Buat Inggris Rugi Rp472 Triliun dan Hampir Jatuh ke Jurang Resesi. Foto: MNC Media.
Brexit Buat Inggris Rugi Rp472 Triliun dan Hampir Jatuh ke Jurang Resesi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Sejak terbitnya referendum Brexit pada 2016, terjadilah pandemi global yang dengan cepat diikuti oleh krisis energi. Hal ini berdampak sulit bagi finansial yang terkait langsung dengan Brexit.

Lebih dari enam tahun setelah Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa, pejabat Bank of England mengatakan ada perlambatan yang lebih besar di Inggris. 

"Tidak dapat disangkal sekarang kita melihat pelambatan yang jauh lebih besar dalam perdagangan di Inggris dibandingkan dengan negara lain di dunia," kata Swati Dhingra, anggota eksternal Komite Kebijakan Moneter Bank of England (BoE), dilansir BBC, Selasa (14/2/2023). 

Melansir Reuters, Jonathan Haskel, anggota eksternal komite kebijakan moneter Bank Dunia juga mengatakan bahwa referendum Brexit berdampak pada pertumbuhan ekonomi karena adanya pengurangan perdagangan.

Haskel mengatakan, Inggris telah menderita dan melewati perlambatan produktivitas daripada ekonomi besar lainnya karena Brexit.

"Jika Anda melihat periode hingga 2016, memang benar kami mengalami penurunan produktivitas yang lebih besar hingga 2016, tetapi (saat itu) kami memiliki banyak investasi. Kami mengalami investasi besar antara 2012 hingga 2016. Tapi kemudian investasi mendatar sejak 2016 dan kami jatuh ke dasar negara-negara G7," jelas dia.

Melansir BBC, Haskel menggambarkan pukulan terhadap ekonomi yang setara dengan 1,3% produk domestik bruto (PDB).

Angka tersebut sekitar 29 miliar poundsterling atau Rp472 triliun, atau kira-kira 1.000 poundsteling atau Rp16 juta per rumah tangga.

Sir Richard Branson, salah satu bos bisnis mengatakan biaya birokrasi Brexit membuat mereka berhenti berinvestasi di Inggris.

Catherine Mann, anggota lain dari Komite Kebijakan Moneter BoE mengatakan perusahaan kecil paling terpukul oleh Brexit karena dokumen tambahan yang diperlukan untuk eksportir dan importir yang juga menambah inflasi

Pukulan ekonomi Inggris dari Brexit muncul lebih cepat dari yang diharapkan.

"Brexit telah menjadi sesuatu yang telah menurunkan potensi produksi di negara kami dalam penilaian kami selama bertahun-tahun," ucap Deputi Gubernur Bank of England Ben Broadbent, setelah BoE menaikkan suku bunga menjadi 4,0%.

Penetapan suku bunga oleh Bank of England tersebut merupakan level tertinggi dalam 14 tahun. Hal ini dilakukan sebagai kiat untuk mengurangi inflasi.

International Monetary Fund (IMF) memperkirakan perekonomian Inggris saat ini akan menyusut sebesar 0,6%.

Untuk 2024, IMF memperkirakan ekonomi Inggris akan tumbuh sebesar 0,9%, tetapi masih tetap yang paling lambat di G7 bersama dengan Jepang dan Italia.

Inggris menjadi satu-satunya negara G7 yang mengalami penurunan prospek pertumbuhan ekonomi 2023 dalam perkiraan IMF. Angka yang dirilis menunjukkan bahwa Inggris nyaris jatuh ke dalam resesi pada 2022. (NIA)

Penulis: Anabela C Zahwa

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement