“Pada saat negara maju sudah menggunakan data genom jadi produk, era data mining, kita masih konvensional. Nah itu kelemahan kita salah satunya,” lanjutnya.
Tak hanya ketertinggalan dalam hal pemanfaatan kekayaan alam dan penguasaan teknologi, faktor selanjutnya yakni karena kondisi Indonesia yang merupakan negara maritim. Sehingga, para peniliti di Indonesia dituntut agar semakin aware dan jeli dalam hal monitoring.
“Terus yang ketiga, kita negara kepulauan. Jauh sekali jaraknya. Kita perlu mengembangkan pengindraan. Karena kalau kita lemah dalam konteks pengindraan, riset-riset yang dulu dilakukan temen-temen di Lapan, bagaimana kita bisa memonitor,” paparnya.
Padahal, seperti disebutkan sebelumnya, Indonesia amat sangat kaya akan hayati, hutan, bahkan maritimnya. Ini modal yang baik untuk bisa menempatkan Indonesia di level atas bidang penelitian.
Dengan begitu, amat penting bagi para peneliti Indonesia untuk mahir memanfaatkan teknologi. Penguasaan teknologi untuk menghasilkan produk unggulan dari kekayaan Indonesia itu sendiri.