sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BRIN Sebut Indonesia Butuh Ribuan Pemulia Tanaman untuk Penuhi Kebutuhan Pangan

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
20/11/2025 15:29 WIB
Indonesia memiliki 1.000 pemulia tanaman, dan yang aktif hanya sekitar 250 orang.
BRIN Sebut Indonesia Butuh Ribuan Pemulia Tanaman untuk Penuhi Kebutuhan Pangan (FOTO:Dok Ist)
BRIN Sebut Indonesia Butuh Ribuan Pemulia Tanaman untuk Penuhi Kebutuhan Pangan (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Saat ini Indonesia memiliki 1.000 pemulia tanaman, dan yang aktif hanya sekitar 250 orang. Artinya Indonesia masih membutuhkan ribuan pemulia untuk memenuhi kebutuhan pangan berkelanjutan. 

Hal tersebut diungkap Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria sekaligus Rektor IPB University saat gelaran Indonesian Breeder Award 2025 dengan tema Breeding is Giving. Dia menegaskan BRIN memiliki komitmen kuat untuk terus menjadi pusat lahirnya inovasi dan pemulia tanaman terbaik di Indonesia, berkolaborasi dengan perguruan tinggi, industri benih, pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat kemandirian benih nasional. 

Sebab saat ini Indonesia tengah menghadapi krisis regenerasi pemulia tanaman (breeder) yang dapat mengancam ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang. 

Dia memaparkan, jumlah pemulia aktif saat ini sangat terbatas, padahal kebutuhan varietas unggul terus meningkat untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, penurunan produktivitas lahan dan alih fungsi lahan pertanian.

“Saya menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini khususnya Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI) dan PT East West Seed Indonesia (EWINDO) yang terus berkomitmen memajukan pemuliaan tanaman Indonesia,” katanya. 

Lebih lanjut dia menuturkan, Anugerah Pemulia Indonesia menegaskan kembali bahwa pemulia tanaman adalah pahlawan pangan Indonesia, mereka melahirkan varietas-varietas unggul yang menjadi solusi nyata bagi petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan bangsa.

“Hari ini kita memberikan penghormatan kepada mereka yang bekerja dalam senyap di setiap rumah kaca, laboratorium, lahan percobaan yang mungkin tidak pernah tampil di ruang publik tetapi kontribusinya dirasakan oleh jutaan masyarakat melalui benih yang ditanam petani,” ujar Arif Satria.

Indonesian Breeder Award 2025 digelar bersamaan dengan Seminar Nasional Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia yang dihadiri oleh sekitar 150 peserta dari unsur pemerintah, akademisi dalam dan luar negeri, pelaku usaha, pemulia tanaman, asosiasi, dan komunitas pertanian. 

Salah satu sorotan utama kegiatan ini adalah komitmen kuat untuk mendorong lahirnya breeder-breeder muda. Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius berupa krisis jumlah pemulia tanaman, terutama generasi muda yang tertarik terjun ke bidang pemuliaan. 

“Indonesia membutuhkan lebih banyak pemulia tanaman muda yang kreatif, gigih, dan memiliki panggilan hati untuk melayani petani. Pemuliaan adalah profesi yang berdampak panjang—hasil kerja hari ini baru terlihat manfaatnya untuk generasi berikutnya. Karena itu, Indonesian Breeder Award bukan hanya ajang penghargaan, tetapi juga ajakan bagi anak muda untuk melihat bahwa ‘Breeding is Giving’. Memberi untuk petani, memberi untuk bangsa,” ujar Managing Director EWINDO, Glenn Pardede.

Ketua PERIPI Muhamad Syukur menuturkan peran pemuliaan tanaman sangat sentral terhadap peningkatan kualitas dan produktivitas pertanian. Terlebih, pada tahun 2050 Indonesia harus dapat menghasilkan jumlah pangan dua kali lipat dibanding sekarang, karena jumlah penduduk semakin meningkat. Sementara di sisi lain, tantangan lingkungan juga akan semakin berat. 

“Melalui Indonesian Breeder Award, kami ingin menunjukkan bahwa pemulia tanaman adalah profesi strategis dan sangat dibutuhkan. Kami bangga melihat munculnya dua pemenang Young Breeder tahun ini, yang membuktikan bahwa masa depan pemuliaan di Indonesia tetap cerah bila kita bersama-sama mendorongnya,” kata dia.

Selain fokus pada generasi muda, Indonesian Breeder Award 2025 juga memberikan perhatian khusus pada kategori Local Heroes, kategori baru yang ditujukan untuk para pemulia atau penggerak lokal yang berdampak langsung pada pengembangan komunitas pertanian di daerah.

“Kemandirian pangan mustahil tanpa pemuliaan tanaman. Dan pemuliaan tanaman mustahil tanpa orang-orang yang berdedikasi. Indonesian Breeder Award adalah bentuk penghargaan sekaligus pengingat bahwa kita harus terus menumbuhkan ekosistem yang mendukung lahirnya lebih banyak breeder yang berkualitas,” kata Glenn Pardede. 

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement