IDXChannel - Pemanfaatan teknologi informasi komunikasi berbanding lurus dengan risiko ancaman keamanan. Hal ini menjadi perhatian banyak pihak untuk mengamankan ruang siber, termasuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
Menurut data BSSN dipusat operasi keamanan siber, tercatat ada sekitar 741 juta anomali trafik atau serangan siber yang terjadi mulai Januari hingga Juli 2021.
Kepala BSSN Hinsa Siburian, mendetail ada sebanyak 741.441.648 serangan siber di Indonesia. Tertinggi terjadi di bulan Mei sebanyak 186.202.637 serangan.
Ia melanjutkan, kategori anomali terbanyak yakni malware, denial of service dan trojan activity. Sedangkan trennya adalah serangan ransomware atau malware yang meminta tebusan, kemudian insiden data leaks atau kebocoran data.
"Adapun sebaran sektor yang terkait dengan kebocoran data lebih banyak yang diserang pemerintahan," ujarnya saat mengisi webinar "Indonesia's Digital Transformation & Cybersecurity, Selasa (24/8/2021).