Menparekraf Sandiaga menjelaskan, saat itu pihaknya memahami kebutuhan tersebut dan langsung gerak cepat dengan mencoba memenuhi apa yang menjadi kebutuhan. Sehingga hari ini Sarhunta milik masyarakat sudah memiliki fasilitas yang lebih lengkap sesuai dengan standarisasi kebutuhan wisatawan.
"Saat itu kami langsung bergerak cepat, secara tegas kita hadir untuk memahami kebutuhan Pak Sahir. Dan alhamdulillah homestay yang baru saja saya kunjungi sudah memiliki kelengkapan seperti tempat tidur, kasur, TV, air hangat, AC, lengkap dengan lemari dan peralatan salat. Semua lengkap dan harganya hanya Rp200.000," kata Sandiaga.
Tugas Kemenparekraf tentu tidak berhenti. Selanjutnya Sandiaga mengungkapkan pihaknya akan memfasilitasi pemasaran Sarhunta masyarakat melalui pendekatan online marketing serta digitalisasi. Termasuk bekerja sama dengan berbagai pihak seperti industri.
Selain itu, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia masyarakat dalam pengelolaan homestay, sehingga dapat memberikan layanan yang prima bagi wisatawan.
"Termasuk juga menyelenggarakan kegiatan atau event seperti Borobudur Marathon, Olimpiade Matematika dan Fisika kita akan hadirkan di sini. Sehingga wisatawan yang datang bisa merasakan sensasi tinggal di Sarhunta. Ini akan jadi tugas kita, mudah-mudahan ini jadi kebangkitan ekonomi terbuka peluang usaha bagi masyarakat sehingga lapangan kerja terbuka dan penghasilan masyarakat terangkat lagi," kata Sandiaga.