IDXChannel - Thailand mempromosikan sebuah mega proyek bernilai miliaran dolar yang akan memangkas waktu pelayaran antara samudera Hindia dan Pasifik secara signifikan.
Jika terwujud, proyek yang disebut Landbridge atau Jembatan Darat ini akan menjadi alternatif dari Selat Malaka, salah satu jalur laut tersibuk di dunia.
Pada Senin, Perdana Menteri Srettha Thavisin mengatakan kepada para investor di San Francisco bahwa proyek ini dapat memangkas waktu tempuh hingga rata-rata empat hari dan menurunkan biaya pengiriman hingga 15%.
Proyek ini membutuhkan investasi sekitar USD28 miliar atau sekitar Rp430 triliun. Landbrdige mencakup pembangunan dua pelabuhan, Ranong di sisi Samudera Hindia dan Chumphon di sisi Samudera Pasifik.
Kedua pelabuhan akan dihubungkan dengan jaringan jalan raya dan kereta api sepanjang 100 kilometer. Landbridge menggantikan rencana pembangunan terusan di Tanah Genting Kra.
Selat Malaka - jalur laut sempit antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura - menghubungkan kawasan Asia-Pasifik dengan India dan Timur Tengah. Sekitar seperempat dari barang-barang yang diperdagangkan di dunia melewati selat ini.
"Landbridge akan menjadi rute yang lebih murah, lebih cepat, dan lebih aman," kata Srettha, dilansir dari Bloomberg pada Rabu (15/11/2023).