Adapun, kebijakan fleksibilitas HPP gabah atau beras yang diterapkan diantaranya, Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp6.000 per Kilogram (Kg), Gabah Kering Giling (GKG) Rp 7.400 per kg.
Sementara HPP beras dengan derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan butir menir maksimal 2 persen Rp 11.000 per kg. Ini berlaku sampai akhir Juni mendatang.
"Kita jalankan perintah Bapak Presiden agar stok cadangan pangan pemerintah (CPP) terus diperkuat, terutama dari hasil produksi dalam negeri. Untuk itu, silo terus dipenuhi dengan stok GKG, baik yang dikeringkan Bulog sendiri maupun yang dikeringkan petani,” ungkas Arief
“Tajamkan pula aspek digitalisasi dalam monitoring kondisi stok dalam bentuk control room yang mampu mengetahui secara real time kondisi stok yang ada," lanjut dia.
(SLF)