Dalam skemanya, ID Food difokuskan pada market atau pasar. Erick meminta BUMN yang tergabung dalam ID Food menjadi offtaker dari hasil produksi para petani, peternak, hingga nelayan.
"Lalu, apa ID Food atau Holding Pangan kita? Holding Pangan ini dibentuk untuk fokus kepada market, jadi beda dengan Bulog yang stabilisator, justru ID Food yang market. Ini lah kenapa justru kita konsolidasikan pangan kita," tuturnya.
Salah satu anggota ID Food, Perindo pun telah melakukan uji coba dengan meningkatkan standar produk perikanan, mengemasnya dalam bentuk vakum, dan mengirim ke banyak negara. Tak hanya Perindo yang bergerak di sektor perikanan, Erick juga meminta Sang Hyang Seri yang bergerak di sektor pertanian melakukan hal serupa.
"Sang Hyang Seri tidak usah berkompetisi dengan beras petani yang memang tentu untuk kebutuhan domestik,"
Erick mendorong Sang Hyang Seri memproduksi beras berkualitas tinggi untuk bersaing di pasar Timur Tengah. "Jadi peran BUMN pangan jadi offtaker, bukan justru menyaingi para nelayan, petani, dan peternak yang ada di bawah," ungkapnya.