"Karena ada data dan masukkan dari profesor-profesor bahwa setiap tahun banyak anak lahir cacat karena ibu mereka kurang gizi. Berarti anak-anak (ketika) sekolah kurang gizi adik di rumah kurang gizi, ibu-ibu di rumah kurang gizi," tutur Hashim.
"Pak Prabowo kaget 50 ribu dari anak yang lahir tiap tahun cacat, cacat mental, cacat dan sebagainya, dan diduga para pakar sebagian kurang gizi," katanya.
Sehingga, Hashim memproyeksikan, total kebutuhan pembiayaan untuk program MBG, baik untuk anak usia sekolah hingga ibu rumah tangga atau bumil ini sekira Rp450 triliun.
Meski demikian, kebutuhan pembiayaan yang cukup besar ini menurutnya akan berdampak positif terhadap perputaran ekonomi di berbagai daerah. Sehingga dapat diakumulasikan juga pada pertumbuhan ekonomi nasional.