Di tengah pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu, perusahaan masih berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp311 miliar. Setelah pandemi Covid-19, meskipun belum dapat mengembalikan kinerja seperti sebelumnya karena efek pasca pandemi, PTPP konsisten dalam meningkatkan pertumbuhan kinerjanya di tengah kondisi ketidakpastian perekonomian global dan nasional yang tercermin pada pertumbuhan kontrak baru, pendapatan usaha, dan laba kotor di tahun buku 2022.
Secara year on year (yoy), kontrak baru tumbuh sebesar 46,64%, pendapatan usaha tumbuh sebesar 12,87%, dan laba kotor tumbuh sebesar 23,00%.
Kontribusi utama kinerja perusahaan didominasi oleh bisnis inti induk dengan pendapatan usaha sebesar Rp. 12,11 triliun, hal ini menunjukkan kekuatan lini bisnis PTPP di sektor konstruksi.
Bakhtiyar menekankan, kondisi PTPP saat ini dalam keadaan “Sehat” tercermin dari hasil tingkat kesehatan yang telah dinilai oleh KAP secara objektif. Adanya transformasi lini bisnis perusahaan mengakibatkan adanya kenaikan terhadap kewajiban tetapi hal ini juga diimbangi oleh kenaikan aset dan struktur permodalan perusahaan sehingga hal tersebut adalah wajar.
Penilaian terhadap kondisi perusahaan harus berdasarkan data yang objektif, relevan, dan komprehensif. Kendati demikian, Bakhtiyar mengakui dampak dari pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi kinerja perusahaan.
"Meskipun kondisi perusahaan belum sepenuhnya pulih, PTPP menunjukkan konsistensi untuk terus tumbuh. Sekali lagi kami sampaikan bahwa PTPP tetap berkomitmen untuk memenuhi semua kewajiban dari stakeholders dan lenders dengan baik,” pungkasnya.
(FRI)