IDXChannel - Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria mengatakan perusahaan - perusahaan milik negara (BUMN) tidak lagi setor dividen ke negara. Sebab, penggunaan laba bersih akan dialokasikan untuk berinvestasi.
Dony menjelaskan nantinya seluruh perusahaan BUMN akan dijadikan ke dalam satu entitas induk usaha yang dikelola oleh BPI Danantara. Sehingga setoran dividen tidak lagi masuk ke kas negara, melainkan ke Danantara.
"Lalu pertanyaannya negara rugi dong (tidak mendapat penerimaan), saya bilang iya. Tetapi dalam jangka panjang, 3 tahun kita bilang bahwa pendapatan negara jauh 2 kali lipat lebih besar dari setoran dividen," ujarnya di Plataran Senayan, Rabu (18/6/2025).
Menurut Dony penerimaan negara akan jauh lebih besar meski tidak lagi terima dividen dari BUMN, karena kontribusi setoran pajak investasi, PNBP, pertumbuhan industri, pembukaan lapangan kerja baru atas investasi yang dilakukan dari penggunaan dividen.
Dony menambahkan saat ini kontribusi penerimaan negara dari BUMN sekitar Rp500-600 triliun per tahunnya, baik dari setoran pajak, PNBP, hingga dividen. Jika dikatakan bisa naik hingga 2 kali lipat, maka diperkirakan penerimaan negara baik secara langsung atau tidak langsung bisa tembus Rp1.200 triliun.
"Karena ke depan dengan Danantara, kemudian memiliki kemampuan untuk berinvestasi, tentu pendapatan pajak pemerintah akan jauh lebih meningkat dan membuka lapangan pekerjaan, sehingga bisa memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan," ujar dia.
Meski tidak menyetor dividen ke Negara, Dony mengatakan perusahaan pelat merah secara paralel juga tidak lagi mendapatkan suntikan PMN (penyertaan modal negara). Sebab, perusahaan yang membutuhkan pembiayaan akan dibantu oleh Danantara khusus untuk pengembangan usaha.
Dony menjelaskan, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan terdiri dari 2 holding, yaitu Danantara Aset Manajemen dan Danantara Investment Manajemen. Danantara Aset Manajemen akan berfungsi untuk mengkonsolidasikan seluruh perusahaan negara dalam satu entitas usaha. Sedangkan Investment Management akan berfungsi untuk pengambilan keputusan investasi.
Dony mengatakan, nantinya lewat penggabungan seluruh BUMN dalam satu entitas usaha ini akan memudahkan untuk membantu penyehatan perusahaan pelat merah yang mengalami masalah keuangan.
Menurutnya, BPI Danantara melalui Danantara Asset Management akan melakukan investasi ke perusahaan BUMN jika mengalami kesulitan keuangan. Asalkan, perusahaan BUMN itu punya perencanaan, dan model bisnis yang jelas dan bisa membawa keuntungan secara keekonomian.
"Dulu tidak terkonsolidasi, sekarang terkonsolidasi. Tapi ada konsekuensinya, tidak ada lagi PMN," kata Dony.
(kunthi fahmar sandy)