"Lalu, tomat dulu masih Rp 8.000/kg, sekarang sudah Rp 15.000/kg saya jualnya," kata Harmoni.
Dia menuturkan, naiknya harga sayur mayur ini berimbas pada pembeli terutama kepada pedagang kaki lima. Harmoni pun serba salah, jika harga ia naikan, maka kerugian menghampiri. Namun, jika harga tidak ia turunkan, pedagang kaki lima tersebut harus menanggung harga yang tinggi.
"Kalau ibu rumah tangga ada aja yang ngeluh, tapi yang berasa efeknya itu pedagang kaki lima. Kasian juga kita kasih harga tinggi. Kalau kita ngurangin harga, kitanya yang rugi," ungkapnya.
Baca Juga:
(SANDY)