Yulistyo Pratomo
IDXChannel - Perusahaan tambang minyak asal Inggris, British Petroleum (BP), memutuskan untuk melepas kepemilikan 19,75 persen sahamnya di BUMN Rusia, Rosneft, senilai USD25 miliar.
Kepala Eksekutif BP Bernard Looney, mengatakan dengan situasi yang terjadi di Ukraina dan hatinya tertuju kepada semua orang yang terkena dampak. Hal itu menyebabkan secara mendasar memikirkan kembali posisi BP dengan Rosneft.
Pengunduran diri yang cepat merupakan jalan keluar yang dramatis bagi BP, investor asing terbesar di Rusia. Aksi BP ini memicu sorotan atas kegiatan operasi perusahaan-perusahaan Barat lain di Rusia, seperti TotalEnergies Prancis dan Shell Inggris, di tengah meningkatnya krisis antara Barat dan Moskow.
Keprihatinan atas investasi BP di Rosneft, menyambut baik keputusan tersebut. Invasi Rusia yang tidak beralasan ke Ukraina harus menjadi peringatan bagi bisnis Inggris dengan kepentingan komersial di Rusia.
Sebelum BP memutuskan divestasi, Putin menempatkan penangkal nuklir Rusia dalam siaga tinggi dalam menghadapi pembalasan Barat atas invasinya ke Ukraina.
