Secara rinci, Sri Mulyani mengatakan dari 40 persen anggaran yang bisa dipenuhi pemerintah, sebesar 22 persen atau USD143,84 miliar berasal dari pemerintah pusat. Kemudian 17 persen lainnya berasal dari pemerintah daerah dengan nominal USD106,31 miliar.
Selain adanya tantangan pembiayaan dari dalam negeri, lanjut Menkeu, terdapat tantangan ekonomi global yang masih terakselerasi, di mana ketegangan geopolitik masih berlanjut sehingga memicu fragmentasi dan ketidakstabilan.
Di sisi lain, perubahan iklim juga disebutnya menambah tantangan pembangunan infrastruktur. Terlebih suhu global diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi dalam lima tahun ke depan, sehingga meningkatkan kerentanan lingkungan, sosial, dan ekonomi.
“Tantangan ini, ditambah dengan risiko iklim yang makin meningkat, menjadi rintangan besar bagi banyak negara dalam merencanakan dan mengeksekusi pembangunan infrastruktur,” kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)