Adapun dengan pendekatan moderat, pasokan batu bara di dalam negeri bakal habis 21 tahun mendatang, gas alam 13 tahun mendatang, dan minyak bumi 14 tahun mendatang.
Menurutnya, sumber energi erat kaitannya dengan akselerasi industrialisasi, sehingga keberlanjutan sektor industri sangat tergantung pada kapasitas energi yang ada.
Lantaran jadi komponen utama industri, maka kelangkaan energi fosil akan berdampak buruk bagi perekonomian nasional. Dalam konteks ini, Indonesia harus mempercepat transisi dari fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT).
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per 2024, pasokan batu bara mencapai 97,29 miliar ton dan cadangan 31,71 miliar ton, di mana 70 persen dari total sumber daya merupakan batu bara kualitas rendah dan 30 persen sisanya batu bara kualitas tinggi dan menengah.