Dengan demikian, laba bruto ini bisa menjadi salah satu indikator yang Anda gunakan dalam membuat keputusan bisnis, seperti menaikkan harga, merilis produk baru, ekspansi pasar, dan lain sebagainya.
Laba bruto atau kerap disebut laba kotor dihitung dengan mempertimbangkan sejumlah variabel antara lain sebagai berikut.
- Tenaga kerja langsung (tergantung tingkat output).
- Komisi untuk staf penjualan.
- Biaya kartu kredit yang digunakan untuk pembelian pelanggan.
- Peralatan (termasuk penyusutan berdasarkan penggunaan).
- Utilitas untuk lokasi produksi.
- Pengiriman barang atau jasa.
Adapun cara menghitung laba bruto bisa dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Laba Bruto = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan (HPP)
- Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima perusahaan dari penjualan barang atau jasa.
- Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang dijual yang mencakup biaya produksi langsung, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produksi, serta biaya tidak langsung yang terkait dengan penjualan, seperti biaya distribusi dan penjualan.
Langkah-langkah umum yang perlu dilakukan untuk menghitung laba bruto antara lain sebagai berikut.
1. Hitung Penjualan Bersih (Net Sales)
Net Sales = Total Penjualan − Potongan Penjualan − Retur – Diskon