Sementara, lima kota dengan popularitas tertinggi pencarian properti masih dipimpin oleh Tangerang Banten dengan persentase 13,7 persen, Jakarta Barat 10,3 persen, Jakarta Selatan 9,9 persen, Bandung Jawa Barat 9,3 persen, dan Jakarta Utara 5,4 persen.
Sedangkan untuk kota dengan pertumbuhan harga properti terbesar nasional yakni Bogor sebesar 6,6 persen, Semarang 4,8 persen, Depok 4,7 persen, Medan 3,2 persen, Tangerang 2,8 persen, Jakarta dan Makassar sebesar 2,6 persen, serta Surabaya 2,0 persen.
"Di luar Jawa ada Medan dan Makassar. Itu adalah kota terbesar ketiga dan keempat setelah Jakarta dan Surabaya. Dan Denpasar masih terkoreksi 1,2 persen akibat COVID-19," ujarnya.
Secara keseluruhan, Wasudewan optimis tahun 2023 masih menjadi tahun yang bagus untuk sektor properti sama seperti pada tahun 2022.
"Melihat tren yang terjadi sepanjang 2022, prospek pasar properti di 2023 cukup optimis, namun faktor eksternal seperti inflasi dan suku bunga harus diantisipasi oleh para pemangku kepentingan," pungkasnya.
(SLF)