Fasilitas ini ditargetkan akan mulai beroperasi sebelum 2030 dengan kapasitas awal penyimpanan sebesar 2 juta ton CO2 per tahun. Harapannya, fasilitas itu juga akan menciptakan lebih dari 10 ribu lapangan kerja saat konstruksi, dan 600 pekerjaan permanen berketerampilan tinggi setelah beroperasi.
Terkait dengan hal tersebut, CEO ExxonMobil Indonesia Wade Floyd memaparkan perkembangan rencana investasi serta langkah konkret ke depannya, dan juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Indonesia terhadap berbagai proyek energi yang telah dan akan terlaksana.
Turut mendampingi Menko Airlangga dalam pertemuan ini yakni Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian Elen Setiadi.
(Dhera Arizona)