Meski menjanjikan berbagai dukungan kebijakan untuk para eksportir, Beijing mengisyaratkan tidak akan buru-buru menambah dana stimulus. China akan terlebih dahulu memantau perkembangan perang dagang global, khususnya kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang kerap berubah.
“Baik waktu, ukuran, dan pendekatan yang digunakan akan fleksibel, sambil menunggu langkah AS selanjutnya,” kata Kepala Ekonom ANZ Banking Group Raymond Yeung. (Wahyu Dwi Anggoro)