Di sisi lain, CPOPC juga berhasil membentuk Gugus Tugas Gabungan (Joint Task Force/JTF) bersama Uni Eropa, Indonesia, dan Malaysia terkait Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR). Melakukan pendekatan strategis di negara-negara konsumen seperti Uni Eropa, Inggris, India, China, dan Pakistan guna menangkal misinformasi dan mengadvokasi perdagangan berbasis sains dan transparansi.
Capaian lainnya adalah bergabung dengan Aliansi Biofuel Global (Global Biofuels Alliance/GBA) untuk memosisikan minyak sawit dalam narasi transisi energi menuju Net Zero 2060. Kemudian mendorong partisipasi generasi muda melalui program #YoungElaeis Ambassadors, yang menjangkau lebih dari 20 negara.
Masa kepemimpinan ini menandai identitas strategis baru bagi CPOPC—menjembatani kepentingan produsen dan konsumen, membela hak petani kecil, serta mendorong keberlanjutan dengan pragmatisme dan tujuan yang jelas.
Dalam kesempatan yang sama, Rizal Affandi Lukman selaku Sekjen sebelumnya mengaku merasa terhormat bisa memimpin CPOPC di masa yang penuh transformasi. Dia menyebut selama tiga tahun terakhir, CPOPC berupaya keras untuk mengubah persepsi global tentang minyak sawit.