sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Daihatsu Tersangkut Skandal Kecurangan Keselamatan Kendaraan, Indonesia Kena Imbas

Economics editor
21/12/2023 15:43 WIB
Unit bisnis Toyota Motor, Daihatsu Jepang, dikabarkan akan menghentikan pengiriman semua kendaraannya.
Daihatsu Tersangkut Skandal Kecurangan Keselamatan Kendaraan, Indonesia Kena Imbas. (Foto: MNC Media)
Daihatsu Tersangkut Skandal Kecurangan Keselamatan Kendaraan, Indonesia Kena Imbas. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Unit bisnis Toyota Motor, Daihatsu Jepang, dikabarkan akan menghentikan pengiriman semua kendaraannya. Langkah ini dilakukan pasca-terungkapnya hasil penyelidikan skandal keselamatan yang menemukan masalah yang melibatkan 64 model kendaraan produksinya.

Hal ini disampaikan Rabu (20/12/2023) dalam keterangan resminya. Penghentian ini termasuk hampir dua lusin produk otomotif yang dijual di bawah merek Toyota, termasuk Indonesia.

Sebuah lembaga independen melakukan penyelidikan pada Daihatsu setelah pada April mengatakan perusahaan otomotif berbasis Jepang tersebut telah melakukan kecurangan dalam uji keselamatan tabrakan samping yang dilakukan pada 88.000 mobil.

Daihatsu memproduksi 1,1 juta kendaraan selama 10 bulan pertama tahun ini. Sejumlah hampir 40 persen di antaranya diproduksi di luar negeri. Perusahaan ini menjual sekitar 660.000 kendaraan di seluruh dunia selama periode tersebut dan menyumbang 7 persen dari penjualan Toyota.

Toyota mengatakan pada Rabu bahwa model yang terkena dampak termasuk model untuk pasar Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Kamboja dan Vietnam serta negara-negara Amerika Tengah dan Selatan seperti Meksiko, Ekuador, Peru, Chili, Bolivia dan Uruguay. (Lihat tabel di bawah ini.)

Sumber: global.toyota

Namun penyelidikan terbaru menyimpulkan bahwa cakupan skandal ini jauh lebih besar dan terjadi lebih jauh dari perkiraan sebelumnya. Kecurangan ini berpotensi mencoreng reputasi produsen mobil dalam hal kualitas dan keselamatan.

Skandal ini juga berdampak pada beberapa model mobil seperti Mazda dan Subaru yang dijual di pasar domestik serta model Toyota dan Daihatsu di luar negeri.

Toyota mengatakan "reformasi mendasar" diperlukan untuk merevitalisasi Daihatsu, serta peninjauan ulang operasi sertifikasi.

“Ini akan menjadi tugas yang sangat penting yang tidak dapat diselesaikan dalam semalam. Hal ini memerlukan tidak hanya peninjauan terhadap manajemen dan operasi bisnis, namun juga peninjauan terhadap organisasi dan struktur,” kata Toyota dalam sebuah pernyataan.

Toyota mengatakan pihaknya belum dapat menentukan dampak finansial dari masalah ini. Saham Toyota Motor Corp anjlok 4,03 persen pada perdagangan hari ini di bursa Tokyo. (Lihat grafik di bawah ini.)

Dalam penyelidikan terbaru, ditemukan unit pengontrol airbag (kantung udara) yang digunakan Daihatsu dalam pengujian untuk beberapa model berbeda dengan yang digunakan pada mobil yang dijual ke publik. Ini termasuk model Toyota Town Ace dan Pixis Joy serta Mazda Bongo.

Toyota mengatakan pihaknya tidak mengetahui adanya kecelakaan terkait masalah ini. Dikatakan bahwa uji tabrak samping pada dua model mungkin tidak mematuhi hukum meskipun verifikator mengonfirmasi bahwa airbag telah memenuhi standar keselamatan penumpang.

Para eksekutif Daihatsu mengatakan pada konferensi pers bahwa pengiriman ke luar negeri akan ditangguhkan sampai kendaraan tersebut diizinkan untuk dijual kembali oleh regulator.

“Situasinya sangat serius,” kata Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira.

Pelanggaran tersebut juga mencakup laporan palsu tentang uji benturan sandaran kepala dan kecepatan pengujian untuk beberapa model.

Investigasi menemukan bahwa kasus-kasus pelanggaran sangat umum terjadi setelah 2014.

Masalah ini muncul setelah Daihatsu mengatakan pada bulan April bahwa pihaknya telah menemukan kesalahan tes yang dilakukan setelah adanya laporan seorang pembisik. Mereka telah melaporkan masalah ini ke badan otoritas keselamatan setempat dan menghentikan pengiriman model kendaraan yang terindikasi tak memenuhi standar. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement