sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dampak Kemarau Panjang, Peternak Burung Puyuh Terus Merugi

Economics editor Azhari Sultan/Kontri
25/09/2023 10:22 WIB
Betapa tidak, suhu udara yang begitu panas akibat kemarau panjang yang belum berakhir hingga mencapai 35 derajat Celcius.
Dampak Kemarau Panjang, Peternak Burung Puyuh Terus Merugi (FOTO:Dok Ist)
Dampak Kemarau Panjang, Peternak Burung Puyuh Terus Merugi (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Dampak kemarau dan cuaca ekstrim saat ini, tidak hanya kekeringan tapi juga kepada hewan ternak.

Seperti yang dialami peternak telur burung puyuh di Desa Pematang Jering, Jambi Luar Kota (Jaluko) Kabupaten Muarojambi, Jambi, banyak burung puyuh yang dipeliharanya mati mendadak setiap harinya.

Betapa tidak, suhu udara yang begitu panas akibat kemarau panjang yang belum berakhir hingga mencapai 35 derajat Celcius.

Akibat cuaca ekstrim yang tidak menentu tersebut, tidak kurang dari lima ekor burung puyuh mati setiap harinya.

"Sejak musim kemarau, banyak burung puyuh yang mati karena cuaca panas, dan sakit," ujar Adi, peternak burung puyuh, Senin (15/9/2023).

Menurutnya, dalam sehari sekitar 5 ekor burung puyuh di kandangnya mengalami kematian tidak menentu.

"Kadang kurang, kadang lebih. Sejak musim panas inilah mulai mengalami kerugian," ujarnya.

Hal ini membuat, peternak burung puyuh merugi berat. Untuk mengurangi suhu panas tersebut, peternak burung puyuh terpaksa menyemprotkan air ke setiap kandang secara rutin. Adi berharap, adanya solusi dari pemerintah daerah terhadap kondisi peternak burung puyuh.


(SAN)

Advertisement
Advertisement