sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dampak Pandemi, Wisatawan Labuan Bajo Anjlok 82 Persen

Economics editor Suparjo Ramalan
20/02/2021 12:15 WIB
NTT mencatat okupansi atau jumlah kunjungan wisatawan di Labuan Bajo menurun signifikan. Sepanjang 2020, tercatat jumlah wisatawan hanya menyentuh 44.543 orang.
Dampak Pandemi, Wisatawan Labuan Bajo Anjlok 82 Persen. (Foto : MNC Media)
Dampak Pandemi, Wisatawan Labuan Bajo Anjlok 82 Persen. (Foto : MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat okupansi atau jumlah kunjungan wisatawan di Labuan Bajo menurun signifikan. Sepanjang 2020, tercatat jumlah wisatawan hanya menyentuh 44.543 orang.

Jumlah itu menunjukan kontraksi sebesar 82 persen bila dibandingkan okupansi wisatawan pada 2019 yang mencapai 256.171. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat Agustinus Rinus mengatakan, penurunan disebabkan adanya pembatasan pergerakan massa selama pandemi Covid-19.

"Data kunjungan yang kami dapat di tahun 2020 itu jumlah kunjungan ada 44.543 kunjungan. Itu sangat menurun cukup signifikan jika dibandingkan tahun 2019 pada posisi 256.171 kunjungan," ujar dia Jumat (19/2/2021).  

Meski begitu, kinerja sektor pariwisata dinilai kembali pulih pada tahun ini. Proyeksi itu dibarengi sejumlah kebijakan dan program pemerintah pusat. 

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Marves Odo Manuhutu. Dimana, pemerintah pusat menargetkan proses pemulihan sektor pariwisata dilakukan dengan menggenjot jumlah kunjungan wisatawan lokal.  

"Sebelum pandemi banyak yang ke luar negeri nilainya lebih dari 10 miliar dolar AS, itu bagaimana caranya didorong tetap di dalam domestik," tukas Odo. 

Senada, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun tengah mempercepat proses adaptasi dan kolaborasi untuk mengembangkan destinasi wisata di sejumlah daerah. Komitmen itu terkait perencanaan integrated master plan yang mengadvokasi dan menginisiasi berbagai potensi wisata di dalam negeri.  

Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Fransiskus Teguh menyebut, pihaknya tengah mengembang program yang diyakini mampu mendorong kemajuan destinasi secara nasional. 

Program tersebut diantaranya adalah pembangunan infrastruktur wisata di zona yang ditetapkan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), hingga program yang mampu meningkatkan kualitas wisatawan.  

"Destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan dan proyek penting. Ini manusia dan fokus ke manusia, percepatan pembangunan infrastruktur yang hadir saat ini di Labuan Bajo, juga dibarengi dengan transformasi sesuai budaya peningkatan sumber daya manusia dan masyarakat," tukas dia. 

Program juga terkait dengan upaya untuk mempercepat kerja-kerja inovasi di sektor wisata. Untuk kolaborasi dengan pihak terkait, Kemenparekraf berharap ada program kementerian dan lembaga yang sejalan atau seirama dengan upaya mendorong kemajuan destinasi nasional.  

Tentunya, langkah itu sesuai dengan ekspektasi publik bahwa pemerintah perlu kerja serius untuk menghadirkan pembangunan pariwisata untuk menambah nilai ekonomi, budaya, dan sosial bagi masyarakat sekitar pariwisata.  

"Fokus pertumbuhannya, penyebarannya terjadi akan kita lakukan bertahap. ini sejalan juga dengan rencana kita untuk membangun kesiapan masyarakat untuk program CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, dan Environmental Sustainability). "Dan hub dan berbagai upaya untuk mendorong adanya keseimbangan konservasi dan juga perhatian kita kepada masyarakat dan sekitarnya," ujar dia. (SANDY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement