"Sebelum pandemi banyak yang ke luar negeri nilainya lebih dari 10 miliar dolar AS, itu bagaimana caranya didorong tetap di dalam domestik," tukas Odo.
Senada, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun tengah mempercepat proses adaptasi dan kolaborasi untuk mengembangkan destinasi wisata di sejumlah daerah. Komitmen itu terkait perencanaan integrated master plan yang mengadvokasi dan menginisiasi berbagai potensi wisata di dalam negeri.
Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Fransiskus Teguh menyebut, pihaknya tengah mengembang program yang diyakini mampu mendorong kemajuan destinasi secara nasional.
Program tersebut diantaranya adalah pembangunan infrastruktur wisata di zona yang ditetapkan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), hingga program yang mampu meningkatkan kualitas wisatawan.
"Destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan dan proyek penting. Ini manusia dan fokus ke manusia, percepatan pembangunan infrastruktur yang hadir saat ini di Labuan Bajo, juga dibarengi dengan transformasi sesuai budaya peningkatan sumber daya manusia dan masyarakat," tukas dia.