“Karena ini merupakan proyek yang akan digunakan Pemerintah, dari perspektif risiko, pendanaan terbaik adalah melalui skema PPP,” terang Chris Box.
Untuk diketahui, proyek satelit ini dilakukan dalam bentuk kemitraan inovatif antara sektor publik dan swasta (public private partnership) antara Pemerintah Indonesia dengan sektor swasta. Adapun nilai capital expenditure proyek ini sebesar USD545 juta, atau setara dengan Rp7,68 triliun, tertulis dalam situs resmi Kominfo.
Proyek tersebut terdiri dari porsi ekuitas sebesar USD114 juta atau setara dengan Rp1,61 triliun, dan porsi pinjaman sebesar USD431 juta atau setara dengan Rp6,07 triliun di mana AIIB adalah salah satu mitra pendukungnya.
Pada Februari 2021, Kominfo mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang dalam proses pengadaan Satelit Multifungsi Satelit Indonesia Raya (SATRIA-1).
“Satelit Multifungsi SATRIA-1 yang dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) telah memasuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek,” kata Menteri Johnny dalam Peluncuran Program Konektivitas Digital 2021 dan Prangko Seri Gerakan Vaksinasi Nasional Covid-19, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/02/2021).