sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Del Monte Foods Ajukan Bangkrut, Aset dan Utang Tembus Rp164 Triliun

Economics editor Ibnu Hariyanto
02/07/2025 19:27 WIB
Del Monte Foods (DMF) mengajukan perlindungan kebangkrutan sukarela melalui mekanisme Chapter 11.
Del Monte Foods (DMF) mengajukan perlindungan kebangkrutan sukarela melalui mekanisme Chapter 11. (foto: iNews Media)
Del Monte Foods (DMF) mengajukan perlindungan kebangkrutan sukarela melalui mekanisme Chapter 11. (foto: iNews Media)

IDXChannel – Perusahaan makanan terbesar di Amerika Serikat (AS), Del Monte Foods (DMF) mengajukan perlindungan kebangkrutan sukarela melalui mekanisme Chapter 11. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi menyeluruh yang telah disepakati dengan para kreditur utama. 

Dilansir Bloomberg, Rabu (2/7/2025), dalam dokumen kebangkrutan yang diajukan di Delaware, DMF memiliki aset dan kewajiban finansial yang harus dipenuhi di kisaran USD1 miliar (sekitar Rp16,3 triliun) hingga USD10 miliar (sekitar Rp164,4 triliun). Del Monte juga wajib membayar kepada antara 10.000 hingga 25.000 kreditur. 

Di sisi lain, DMF telah memperoleh pembiayaan 'debtor-in-possession' sebesar USD912,5 juta. Jumlah ini mencakup dana segar USD165 juta. 

Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung kelangsungan operasional, termasuk pembayaran gaji, pembelian bahan baku, dan distribusi produk.

CEO Del Monte Foods, Greg Longstreet, menyebut langkah ini sebagai bagian dari transformasi strategis yang bertujuan mempercepat pemulihan keuangan dan memperkuat posisi perusahaan di masa mendatang. 

“Dengan proses penjualan yang transparan dan terstruktur, kami ingin memastikan bahwa DMF tetap menjadi merek makanan tepercaya bagi jutaan keluarga di AS,” kata Greg.

DMF menyatakan seluruh operasi bisnis akan tetap berjalan normal selama proses hukum berlangsung. Rantai pasok tetap dipertahankan, produksi tidak terganggu, dan semua merek utama perusahaan seperti Del Monte, College Inn, dan Joyba tetap tersedia di pasar. 

DMF juga menegaskan anak usahanya di luar negeri, termasuk di Asia dan Amerika Latin, tidak terdampak oleh kebangkrutan ini dan akan tetap beroperasi seperti biasa.

Namun situasi ini menimbulkan tekanan besar untuk induk usahanya, Del Monte Pacific Limited (DMP) yang tercatat di bursa Singapura dan Filipina. DMP sebelumnya mengumumkan telah kehilangan kendali atas DMF setelah tidak membayar kewajiban pinjaman yang jatuh tempo, yang berujung pada pengambilalihan dewan direksi DMF oleh para kreditur. 

Sebagai konsekuensinya, DMP harus mendekonsolidasi DMF dari laporan keuangannya, serta bersiap mencatat kerugian besar dari nilai investasi dan piutang yang kini tak bisa dipulihkan. 

Situasi membuat Saham DMP yang sempat dihentikan sementara perdagangannya di Bursa Singapura anjlok setelah kembali dibuka. Investor mencermati potensi penurunan nilai yang signifikan dalam laporan keuangan tahun berjalan, mengingat DMF sebelumnya menyumbang lebih dari 70 persen dari total pendapatan grup.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement