IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meyakini bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bakal mampu untuk mencapai USD3 triliun pada 2030 mendatang.
Sedangkan untuk pendapatan per kapita Indonesia pada saat yang sama bakal mencapai USD10.000. Target tersebut menurut Luhut merupakan bagian dari Visi Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045 mendatang.
"Ini adalah visi Indonesia tahun 2045. Ini merupakan tujuan yang ingin dicapai," ujar Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, pada Pembukaan SOE International Conference dan Peluncuran Indonesia Water Fund (IWF), Senin (17/10/2022).
Menurut Luhut, saat ini capaian pendapatan per kapita Indonesia berada di level USD4.200. Itu artinya, dalam delapan tahun ke depan capaian tersebut diharapkan dapat tumbuh hingga 138 persen.
"Target kami bisa mengerek pendapatan per kapita, mungkin menjadi sekitar USD10.000 di 2030," tutur Luhut.
Sementara terkait prediksi sejumlah pihak terkait perekonomian dunia di 2023 yang bakal dikepung ancaman resesi, Luhut optimistis Indonesia bakal mampu selamat dari tekanan yang ada. Namun, Luhut juga mengingatkan agar seluruh masyarakat tidak terlena dengan adanya kabar bagus tersebut.
Luhut mengakui, untuk mewujudkan misi Indonesia emas 2045 mendatang bukanlah upaya yang mudah. Hal itu dikarenakan ekonomi dunia yang dikhawatirkan tengah menghadapi The Perfect Storm.
"Hari ini ekonomi kita menghadapi The Perfect Storm, yang sangat fluktuatif. Maka dari itu, Pemerintah Indonesia terus memantau informasi apa pun guna mengatasi masalah ini," ungkap Luhut.
Saat ini, Luhut menjelaskan, fluktuasi harga komoditas semakin tinggi, dengan harga minyak yang sudah mendekati USD 100 per barel. Sementara, perlu diwaspadai juga tren penurunan harga komoditas ekspor utama di Indonesia.
"Kita bisa lihat palm oil harganya masih naik lagi hari ini. Kita memang untung dari situ, tapi kita juga masih harus hati-hati dengan fluktuasi yang terjadi ini," tegas Luhut. (TSA)