sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Demi Redam Pandemi, Pemerataan Akses Kesehatan Jadi Tugas Utama G20

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
18/10/2022 10:59 WIB
Penemuan vaksin Covid-19 belum dibarengi dengan distribusi yang adil dan merata, terutama di negara berkembang.
Demi Redam Pandemi, Pemerataan Akses Kesehatan Jadi Tugas Utama G20. (Ilustrasi)
Demi Redam Pandemi, Pemerataan Akses Kesehatan Jadi Tugas Utama G20. (Ilustrasi)

Peran Indonesia

Indonesia memegang Presidensi G20 pada 2022 yang puncak rangkaian pertemuannya akan dilaksanakan pada 15 hingga 16 November mendatang.

Pada sektor kesehatan, terdapat forum pertemuan kesehatan utama pada level Menteri Kesehatan atau Health Ministerial Meeting (HMM).

Sebagai forum tertinggi di sektor kesehatan, pertemuan pertama diselenggarakan pada 20 Juni 2022 di Yogyakarta. Pertemuan ini bertujuan menggalang dukungan dari Menteri Kesehatan G20 untuk memperkuat sistem kesehatan global serta penggalangan dana untuk menghadapi pandemi selanjutnya.

Terdapat tiga isu penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Pertama, membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global, baik melalui penggalangan sumber dana dengan pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF).

Dalam forum ini negara peserta G20 didorong untuk mau berbagi informasi dan data melalui konsep lab genome sequence GISAID+ untuk melacak patogen yang berpotensi menimbulkan pandemi di masa depan.

Isu prioritas kedua yakni harmonisasi mekanisme verifikasi sertifikat vaksin digital COVID-19 untuk mempermudah perjalanan internasional melalui pembuatan Federated Public Trust Directory antarnegara G20 dengan standar WHO.

Ketiga, pertemuan ini membahas langkah-langkah untuk menjamin pemerataan pengembangan dan pendistribusian vaksin, obat, maupun peralatan kesehatan dalam menghadapi pandemi selanjutnya.

Pada 22-23 Agustus 2022 lalu di Bali, sektor kesehatan G20 juga membahas mengenai beberapa isu prioritas di antaranya pentingnya diversifikasi geografis pusat riset dan manufaktur vaksin, obat-obatan, dan alat diagnostik (VTD), terutama di negara berkembang.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada 21 Juni lalu menyampaikan lima hal dalam bidang kesehatan yang ingin dicapai Indonesia dalam presidensi G20.

Hal ini disampaikan Menkes Budi usai mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jakarta.

Menurut Budi, hal pertama yang ingin dicapai Indonesia dalam G20 adalah terbentuknya financial intermediary fund (FIF) sebagai dana cadangan untuk mengatasi pandemi.

Kedua, Indonesia dan WHO juga telah berdiskusi terkait penggunaan dana yang ada di dalam pendanaan tersebut agar dapat dimanfaatkan secara adil dan cepat. Budi menjelaskan WHO akan berperan sebagai regulator dalam menentukan prioritas distribusi pendanaan.

Budi juga mengatakan hal ketiga yang perlu didorong adalah integrasi dari lab genome sequence di seluruh dunia yang dapat mengidentifikasi adanya virus varian baru maupun bakteri baru.

Selain itu, Indonesia juga mendorong mengharmonisasi standar perjalanan, baik berupa sertifikat vaksin maupun sertifikat testing untuk mendorong pergerakan orang maupun barang.

Terakhir, Indonesia juga ingin melakukan standarisasi pengembangan vaksin dengan teknologi terbaru untuk menjamin ketersediaan dan pemerataan akses vaksin di seluruh dunia.

“Kita harapkan round pertama ini kita bisa mencapai milestone yang cukup baik sehingga nanti round kedua meeting menteri kesehatan di bulan Oktober kita bisa memfinalisasi semua deliverables secara konkret sehingga nanti pada saat leaders meeting di bulan November kelima hal yang tadi ingin kita capai sudah selesai,” tandasnya mengutip laman Kementerian PAN-RB. (16/10)

Sebagai forum diplomasi tingkat tinggi, inisiasi Indonesia perlu didukung dan diperkuat melalui dorongan kebijakan dalam negeri. Pemerataan akses kesehatan termasuk vaksinasi diharapkan dapat menjadi langkah kuat untuk segera mengakhiri pandemi di tengah ancaman resesi global yang menghantui di tahun depan. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement