"Jadi jangan di hulunya saja yang dijaga agar inflasinya bagus, tapi hilirnya tidak diperhatikan. Di hulu, harga telur, misalnya, harga beras dan padi, ayam, terutama produk-produk yang bisa diproduksi dalam negeri dan tidak impor," tutur Arief.
Selain itu, Arief juga meminta kalangan pedagang yang terlibat dalam ekosistem komoditas gula nasional untuk tidak semata-mata mencari harga yang murah. Selain soal murahnya harga, pedagang juga diminta untuk turut memikirkan tingkat kesejahteraan petani yang tentunya bakal tertekan bila harga terlalu murah.
"Kalau pemerintah menyampaikan harganya Rp11,500, lalu harga lelang di bawah itu, ya harus dibatalkan. Ini supaya tingkat kesejahteraan petani juga meningkat. Dari sana kemudian tebunya di pabrik gula itu sustain, masuk terus," tegas Arief. (TSA)