sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Demi Transisi Energi, Pengamat Sebut Pertamina Harus Pangkas Ekspor Gas

Economics editor Rizky Fauzan
11/11/2022 17:22 WIB
Pertamina memiliki peran besar dalam mendukung transisi energi. Terutama dalam mencapai bauran energi dari gas dan panas bumi.
Demi Transisi Energi, Pengamat Sebut Pertamina Harus Pangkas Ekspor Gas. (Foto: MNC Media)
Demi Transisi Energi, Pengamat Sebut Pertamina Harus Pangkas Ekspor Gas. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Eksekutif Center for Energy Policy, M. Kholid Syeirazi, menilai Pertamina memiliki peran besar dalam mendukung transisi energi. Terutama dalam mencapai bauran energi dari gas dan panas bumi.

Kedua sumber energi itu menjadi bagian dari upaya mewujudkan target nol emisi karbon (Net Zero Emission) pada 2060. "Pertamina punya peran sangat besar, karena berkontribusi dalam bauran energi. Dalam hal ini adalah gas dan mungkin juga panas bumi," kata Kholid di Jakarta, Jumat (11//11/2022).

Kholid menuturkan, untuk transisi energi, Pertamina bisa beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT). Selain itu, perseroan bisa beralih ke gas dan memanfaatkannya sebagai energi unggulan.

Itu karena panas bumi masih membutuhkan waktu untuk dikembangkan. Sebab, wilayah kerja panas bumi (WKP) tersebar di wilayah Timur Indonesia yang infrastrukturnya minim.

"Pertamina masih bisa bergerak di fosil. Tapi harus melakukan transisi dan beralih ke gas dengan memangkas gas untuk ekspor, itu dipangkas. Sebab, jika kita genjot tenaga listrik, itu artinya masih bicara batu bara," tutur dia.

Peran melalui gas, menurut Kholid, memang paling memungkinkan bagi Pertamina, itu karena transisi energi tidak bisa langsung beralih dari minyak dan batu bara menuju EBT.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement