Maka dari itu, Arifin menuturkan, pemerintah terus mencari pengganti investor agar proyek ini dapat segera terealisasikan. Menurutnya, saat ini menjadi momentum untuk mewujudkan hilirisasi karena harga batu bara sedang rendah.
Ia menambahkan, hambatan selanjutnya yaitu terkait pembiayaan untuk teknologi penangkap karbon atau carbon capture. Sebab, anggaran untuk teknologi carbon capture ini terbilang tidak murah.
"Satu lagi juga yang masih menjadi hambatan kita itu adalah cost untuk carbon capture ini," imbuhnya.
Seperti diketahui, meski tengah menggencarkan hilirisasi pemerintah juga sedang mengkaji biaya untuk teknologi carbon capture storage (CCS). Teknologi ini diharapkan dapat menangkap dan menyimpan karbondioksida agar tidak terbuang ke atmosfer bumi.
(YNA)