1. China (USD57,2 miliar)
2. UK (USD24,5 miliar)
3. Turki (USD17,8 miliar)
4. Jerman (USD17,8 miliar)
5. AS (USD17,7 miliar)
6. Belarus (USD16,3 miliar)
7. Kazakhstan (USD13,3 miliar)
8. Polandia (USD11,5 miliar)
9. Belanda (USD10,8 miliar)
10. Jepang (USD10,7 miliar)
Dari jenis komoditas ekspor unggulannya, tampak jelas bahwa banyak negara yang membeli energi dari Rusia, baik dalam bentuk minyak ataupun gas. Jerman adalah salah satu negara besar yang memang bergantung pada impor energi dari Rusia.
Turki pun merupakan negara tujuan ekspor kedua bagi Rusia untuk komoditas gandum dan biji bunga matahari. Namun Turki berpeluang untuk mencari alternatif eksportir selain Rusia.
Ketergantungan negara-negara di atas terhadap komoditas Rusia menjadi salah satu pertimbangan utama dalam pemungutan suara yang digelar di PBB untuk mengecam invasi Rusia ke Ukraina.
Banyak negara-negara eks Uni Soviet yang abstain dalam voting pengecaman aksi invasi ke Ukraina. Sementara negara-negara besar pada kelompok kedua rata-rata berani mengecam invasi Rusia ke Ukraina.