Perusahaan melaporkan pendapatan sebesar HK$12,62 miliar, naik dari HK$13,65 miliar tahun lalu. Laba bersih Xinyi pada periode yang sama adalah HK$2,15 miliar, turun dari HK$3,3 miliar pada tahun sebelumnya. Untuk berinvestasi di Pulau Rempang, Batam, perusahaan raksasa ini disebut-sebut telah berinvestasi hingga Rp381 triliun pada tahun 2080.
Investasi Xinyi di Indonesia
Pada akhir Juli (28 Juli), Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Xinyi Group.
Nota kesepahaman ini mencakup kerja sama investasi yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Chengdu.
Sebagai perusahaan global di bidang kaca, Menteri Investasi menegaskan investasi Xinyi Group merupakan bukti tingginya kepercayaan investor terhadap pemerintah Indonesia. Rencana investasi Batam merupakan proyek kedua di Indonesia.
Sebelumnya, Xinyi Group telah menyelesaikan tahap investasi pertama untuk basis produksi kaca komprehensif berskala besar di kawasan JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate) Gresik pada tahun lalu, dengan nilai investasi sebesar 700 juta dolar. (SNP)