Dia melanjutkan anggaran yang naik digunakan untuk menangani pandemi covid-19 dari sisi kesehatan. Misalnya saja untuk peningkatan testing dan tracing, serta program vaksinasi yang telah dimulai sejak pertengahan Januari lalu.
"Dengan naik 300 persen berarti terkait dengan testing, tracing, kemudian therapeutic (antara lain biaya perawatan), vaksinasi itu sudah dimasukan," ungkapnya.
Jika dirinci, anggaran kesehatan terdiri dari diagnostik testing dan tracing Rp9,91 triliun, biaya perawatan Rp61,94 triliun, program vaksinasi Rp58,18 triliun, insentif pajak kesehatan Rp18,61 triliun, serta penanganan lainnya Rp27,67 triliun.
Sementara secara keseluruhan, anggaran program PEN 2021 dialokasikan Rp699,43 triliun atau meningkat 21 persen dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp579,78 triliun. Selain kesehatan, anggaran PEN digunakan untuk mendukung empat sektor lainnya. (TIA)