sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Digitalisasi dan Riset Teknologi Jadi Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina di 2023

Economics editor Suparjo Ramalan
23/06/2024 16:42 WIB
Kinerja positif Pertamina pada 2023 ditopang oleh transformasi digitalisasi dan inovasi riset teknologi.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati (Pertamina)
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati (Pertamina)

IDXChannel - Kinerja positif PT Pertamina (Persero) pada 2023 ditopang oleh transformasi digitalisasi dan inovasi riset teknologi. Melalui kedua terobosan ini, perusahaan mampu membukukan kinerja positif di hampir seluruh lini bisnis.

"Digitalisasi dan riset teknologi menjadi kunci utama meningkatnya kinerja kami. Dengan digitalisasi, Pertamina bisa mengelola bisnis dari hulu ke hilir secara terintegrasi," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati lewat keterangan resminya, Minggu (23/6/2024).

"Kita sudah mulai menggunakan AI untuk mengolah dan analisis data secara lebih cepat sehingga pengambilan keputusan  bisa dilakukan dengan akurat," kata dia.

Dia menambahkan, saat ini Pertamina tengah mengembangkan riset dan teknologi untuk meningkatkan produk bernilai tinggi. Pertamina saat ini menguasai 24 persen sektor hulu dengan kontribusi terhadap produksi minyak 69 persen dan Gas 34 persen.

Lebih lanjut Nicke mengatakan, pada 2023, Subholding Upstream Pertamina berhasil meningkatkan produksi migas sebesar 8 persen. Selain itu, mendorong cadangan migas baru baik dari blok migas eksisting maupun blok migas baru. 

"Ini luar biasa, untuk meningkatkan produksi migas, Pertamina melakukan pengeboran sebanyak 800-an sumur baru. Karena itu, 62 persen investasi Pertamina dilakukan di upstream," kata dia. 

Kinerja cemerlang juga ditunjukkan sektor pengolahan, Subholding Refining & Petrochemical Pertamina terus menjaga produktivitas kilang dengan kapasitas 1,025 juta barel per hari. Kinerja ini menjadi luar biasa, karena sepanjang 2023 operasional kilang berjalan tanpa pemberhentian operasi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown).

"Ini bukan sesuatu yang tiba-tiba, tapi proses selama lima tahun dimana Pertamina telah melakukan revamping kilang," katanya.

Nicke memastikan, Pertamina telah menjalankan sembilan proyek peningkatan produktivitas, efisiensi energi dan menambah kapasitas kilang. 

Di hilir, lanjut dia, dengan digitalisasi Subholding Commercial & Trading Pertamina berhasil mengendalikan kuota BBM dan LPG bersubsidi dan meningkatkan penjualan BBM non subsidi sebesar 2 persen yang sebagian besar adalah industri. 

"Artinya ini produktif mendorong industri untuk tumbuh lebih baik," kata Nicke. 

Untuk bisnis pengangkutan, Integrated Marine & Logistic Subholding Pertamina telah mengoperasikan 760 kapal dengan terus melakukan ekspansi bisnis Internasional.

Saat ini, melalui PIS, Pertamina telah memiliki 50 rute pelayaran internasional. Pada tahun lalu, volume yang diangkut mencapai 161 juta KL, naik 3 persen dibanding 2022.

Kinerja pengembangan bisnis oleh Gas Subholding juga menunjukkan hasil yang cemerlang. Tahun 2023 volume penjualan gas mencapai 337.000 BBTU, meningkat sebesar 3 persen dari sebelumnya 327 ribu BBTU. 

Nicke menambahkan, gas menjadi andalan Pertamina dalam melakukan transisi energi dan pembangunan infrastruktur gas akan mempercepat transisi energi di Indonesia. 

"Kunci transisi energi ada di gas karena menjadi perantara dari fuel menuju renewable energy," kata dia. 

Melalui Power & NRE Subholding, Pertamina juga meningkatkan produksi energi bersih sebesar 17 persen menjadi 5.452 GWh dari sebelumnya 4.659 GWh. 

"Tahun lalu PNRE  berhasil menyelesaikan proyek gas yang diintegrasikan dengan regasifikasi sebesar se-Asia Tenggara yakni PLTGU Jawa 1 sebanyak 2 unit dengan kapasitas masing-masing 880 MW ," kata Nicke. 

Selain kinerja positif, Pertamina menjalankan proses bisnisnya dari hulu ke hilir dengan lebih ramah lingkungan. Perusahaan berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 34 persen, lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 31,89 persen. Alhasil, rating ESG Pertamina berhasil menempati peringkat satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas.

(NIY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement