Sementara itu di pasar tradisional Pasar Besar Kota Malang, kebijakan minyak goreng seharga Rp14.000 belum terlaksana. Seorang pedagang minyak goreng di Pasar Besar Malang Avi Riskia menuturkan, dirinya masih menjual minyak goreng seharga paling murah Rp19.500 per liternya.
"Saya belinya masih harga lama belum harga Rp14.000 ribu jadi ya jualnya nggak bisa di harga itu. Mayoritas pedagang minyak di sini juga jualnya di atas Rp14.000, dapatnya dari agen sudah mahal," ujar Avi Riskia.
Pedagang minyak goreng lainnya Nur Hasanah mengungkapkan, bila sejak kebijakan satu harga Rp14.000 per liternya ditetapkan pemerintah. Dirinya tidak pernah menerima sosialisasi langsung dari pemerintah.
"Belum ada sosialisasi, cuma saya dengarnya dari media sosial. Kalau di saya jualnya belum bisa Rp14.000 per liternya. Tetapi kalau stoknya memang nggak ada kendala, hanya harganya," paparnya.
Guna menyiasati harga yang belum turun, kedua pedagang minyak goreng ini tak membeli minyak goreng dalam jumlah banyak. Biasanya sekali kulakan membeli tiga karton kardus, saat ini hanya sedikit kemasan yang dibelinya.