sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Diminati Pasar Dunia, Kopi Flores Bajawa Terkendala Skala Produksi

Economics editor Michelle Natalia
16/04/2022 16:17 WIB
Sayang, potensi besar ini belum bisa dimaksimalkan lantaran petani kopinya yang tergabung dalam banyak koperasi dengan skala produksi yang masih kecil.
Diminati Pasar Dunia, Kopi Flores Bajawa Terkendala Skala Produksi (foto: MNC Media)
Diminati Pasar Dunia, Kopi Flores Bajawa Terkendala Skala Produksi (foto: MNC Media)

"Artinya dari skala ekonomi masih minim. Sehingga antar koperasi bisa memicu terjadinya kompetisi yang tidak sehat. Kemudian dimanfaatkan offtaker untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Dengan membandingkan dari koperasi satu dengan koperasi yang lain. Kemarin saya sudah sampaikan kepada Bupati Ngada untuk mereka melakukan amalgamasi atau merger supaya menjadi entitas bisnis yang lebih besar kapasitasnya, sehingga bisa memenuhi skala ekonomi," tegas Zabadi saat berkunjung ke salah satu koperasi pengolahan hasil kopi, Koperasi Serba Usaha (KSU) Famasa di Bajawa, Ngada, NTT, Jumat (15/4/2022). 

Zabadi menekankan, setidaknya jika koperasi kecil bergabung membentuk koperasi besar, nantinya membuat satu suara mewakili petani kopi. Karena tidak memenuhi skala ekonomi, koperasi daya tawar ke offtaker-nya pun ikut rendah. 

"Saya sudah sampaikan ke koperasi di Bajawa untuk bergabung, sehingga memiliki daya saing yang lebih kuat. Dan suaranya tidak pecah-pecah ketika berhadapan dengan offtaker. Karena punya kesepakatan yang lebih kompetitif," pinta Zabadi. 

Rata-rata koperasi kecil yang ada di Bajawa, mereka mengeluhkan keterbatasan alat produksi dan mesin, biaya untuk sertifikasi dan promosi yang mahal. Masalah tersebut jika terus terjadi, koperasi akan sulit berkembang. Karena alat produksi dan mesin, biaya promosi, sertifikasi, hak merek dan lain-lainnya tidak murah. 

"Apalagi untuk promosi ekspor kalau dihimpun satu koperasi besar, maka akan lebih mudah. Karena selama ini koperasi kopi yang ada di Bajawa, produknya dibeli oleh offtaker dalam posisi curah. Sehingga untuk koperasi memiliki brand sendiri akan sulit. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) terbesar bagi kami," ucap Zabadi. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement