Menurut Kang Emil, monumen tersebut akan memuat dua simbol, yakni simbol tangguh dan tumbuh. Dia menjelaskan, simbol tersebut berisikan pesan bahwa pihaknya tidak akan pernah melupakan sejarah.
"Ada dua simbol tangguh dan tumbuh. Itu satu pesan bahwa kami jas merah, tidak akan meninggalkan sejarah karena ada banyak nakes yang meninggal dunia, salah satunya peneliti vaksin Sinovac," tuturnya.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, pihaknya pun kini tengah merumuskan santunan yang akan diberikan kepada anak-anak yang harus menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat COVID-19, salah satunya masa depan pendidikan mereka.
"Kita sudah merapatkan, di sini juga ada DPRD. Semua yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal karena covid, pendidikannya diurus minimal sampai SMA dan SMK, pada dasarnya sudah gratis," katanya.
Selain pendidikan, kata Kang Emil, pihaknya pun akan memperhatikan kesehatan para anak yatim piatu itu. Terlebih, banyak pihak yang juga ingin berpartisipasi menyantuni mereka.