"Jadi masing-masing akan fokus di core business masing-masing, mengikuti bisnis masing-masing, tapi diikat melalui ekosistem ini (holding) sehingga proses naik kelas atau akuisisi nasabah baru menjadi terstruktur," ujar dia.
Sunarso membeberkan tujuan pembentukan Holding Ultra Mikro sendiri untuk melayani usaha ultra mikro dan UMKM secara terstruktur. Tujuan itu sendiri untuk memperluas jangkauan, memperdalam layanan dan memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.
Hal itu sejalan dengan hasil riset yang dilakukan BRI. Di mana, tercatat 64 persen total entitas usaha yang bergerak di segmen ultra mikro belum terjamah pembiayaan formal
"Hanya tiga lembaga keuangan formal dan kebetulan semuanya BUMN yakni BRI, PNM dan Pegadaian yang sudah memiliki bisnis model yang menyasar segmen mikro dan ultra mikro ini," katanya.
Karena itu, dengan pembentukan holding baru tersebut diharapkan mampu memberdayakan usaha ultra mikro di Indonesia. Bahkan, mampu mempercepat laju inklusi keuangan melalui proses pembiayaan berkelanjutan dengan target sasaran 57 juta nasabah.