"Sepanjang Januari-Februari 2024 kami telah mendatangkan jagung dari negara mitra," kata dia.
Kendati tidak menyebut berapa jumlah yang sudah didatangkan, menurutnya komoditas tersebut sudah disalurkan ke peternak di beberapa daerah.
“Pelarangan impor untuk jagung baru keluar minggu ini, keluar sekarang, jadi yang kemarin Januari-Februari sudah ada beberapa shipment jagung dan itu atas permintaan pemerintah dan masyarakat karena harga jagung terlalu mahal di Januari-Februari,” katanya.
“Seluruh peternak menjerit karena pakannya terlalu mahal, jadi yang diimpor oleh Bulog adalah jagung yang dipakai untuk membantu peternak kecil, layer, dan juga peternak pabrik pakan, ternak untuk broiler,” lanjutnya.
Menurutnya, larangan impor saat ini masuk akal lantaran panen jagung di Tanah Air diprakirakan mencukupi kebutuhan nasional. Namun, impor bisa kembali dilakukan bila Indonesia dihadapkan dengan musim paceklik.