Menurut Anwar, industri logam tanah jarang diperkirakan akan menyumbang sebesar USD2 miliar terhadap produk domestik bruto Malaysia pada 2025 dan menciptakan hampir 7.000 lapangan kerja.
“Pemetaan detail sumber unsur tanah jarang dan model bisnis komprehensif yang memadukan industri hulu, tengah, dan hilir akan dikembangkan untuk menjaga rantai nilai tanah jarang di Malaysia” ujarnya. (WHY)