IDXChannel - Malaysia berencana melarang ekspor logam tanah jarang untuk mendukung industri domestik.
Dilansir dari Reuters pada Selasa (12/9/2023), rencana itu diungkap Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
Malaysia sebenarnya hanya memiliki sedikit cadangan logam tanah jarang di dunia, sekitar 30.000 metrik ton.
Namun, dunia saat ini berupaya melakukan diversifikasi dari China yang merupakan produsen logam tanah jarang terbesar.
Logam tanah jarang memiliki peran penting dalam pembuatan chip semikonduktor, kendaraan listrik, dan peralatan militer.
Anwar mengatakan pemerintahnya akan mendukung pengembangan industri logam tanah jarang di Malaysia dan larangan tersebut akan menjamin keuntungan maksimal bagi negara.
Dia tidak mengatakan kapan larangan itu akan mulai berlaku.
Menurut Anwar, industri logam tanah jarang diperkirakan akan menyumbang sebesar USD2 miliar terhadap produk domestik bruto Malaysia pada 2025 dan menciptakan hampir 7.000 lapangan kerja.
“Pemetaan detail sumber unsur tanah jarang dan model bisnis komprehensif yang memadukan industri hulu, tengah, dan hilir akan dikembangkan untuk menjaga rantai nilai tanah jarang di Malaysia” ujarnya. (WHY)