IDXChannel - Kementerian ESDM mengusulkan program Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) menjadi proyek kerja sama dalam G20. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji membeberkan, program ini mendorong transisi energi dari fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT).
"Ini merupakan salah satu konsekuensi sebagai negara yang telah meratifikasi Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim," kata Tutuka, ditulis Jumat (28/1/2022).
CCUS sendiri merupakan teknologi mitigasi pemanasan global dengan cara mengurangi emisi CO2 ke atmosfer. Teknologi yang digunakan dalam CCUS di mulai dari pemisahan dan penangkapan (capture) CO2 dari sumber emisi gas buang (flue gas), pengangkutan CO2 tertangkap ke tempat penyimpanan (transportation), dan penyimpanan ke tempat yang aman (storage).
Mengutip laman resmi Kementerian ESDM, manfaat ekonomi potensial CCUS sangat beragam, mulai dari penciptaan lapangan kerja, mengurangi biaya operasional penyediaan listrik, memperpanjang umur infrastruktur yang telah ada, hingga memberikan pengetahuan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.
Studi kelayakan di Proyek Percontohan CCUS di Gundih Jawa Tengah telah dilakukan. Potensi total pengurangan CO2 dalam proyek percontohan ini diproyeksikan menjadi 2,92 juta ton selama 10 tahun. Studi lainnya sedang dikerjakan, mengingat masih banyak sumber daya penyimpanan geologi besar yang berpotensi sebagai lokasi CCUS di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.