sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Doyan Impor, Simak Dinamika Pemenuhan Kebutuhan BBM di RI

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
13/09/2022 15:38 WIB
Pasokan BBM Indonesia selama ini ditopang oleh impor, meskipun menjadi produsen minyak mentah.
Doyan Impor, Simak Dinamika Pemenuhan Kebutuhan BBM di RI. (Foto: MNC Media)
Doyan Impor, Simak Dinamika Pemenuhan Kebutuhan BBM di RI. (Foto: MNC Media)

Kapasitas Kilang RI Tidak Mencukupi

Meskipun membebani neraca perdagangan, impor BBM menjadi hal yang tak terhindarkan karena di sisi hilir, kilang di Indonesia tak mampu menampung seluruh produksi minyak mentah menjadi BBM.

Selama ini, kilang utama penghasil BBM dimiliki oleh Pertamina. Total produksi di enam kilang utama miliki perusahaan pelat merah tersebut mencapai 1.031 ribu BOPD. Produksi terbesar ada di Unit Pengolahan (UP) IV Cilacap sebesar 348 ribu BOPD. Kilang Unita V Balikpapan di posisi kedua dengan kapasitas produksi 260 ribu BOPD.

Di posisi ketiga terdapat kilang Dumai dengan hasil produksi harian 170 ribu BOPD dan di posisi ke empat Kilang Balongan dengan jumlah produksi 125 ribu ribu BOPD. (Lihat tabel di bawah ini.)

Kapasitas kilang ini tentu sangat jauh dengan Singapura. Terlebih, dengan jumlah penduduk Indonesia lebih dari 260 juta, produksi 1 juta BOPD juga tidak akan memenuhi kebutuhan harian.

Di sisi lain, harga minyak dunia kembali menguat pada akhir perdagangan Selasa (13/9). Pelemahan dolar AS dan menurunnya permintaan menjadi faktor kenaikan ini.

Minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 1,10 persen menjadi USD87,78 per barel. Sementara, minyak mentah Brent untuk pengiriman November meningkat 1,3 persen jadi USD94 per barel.

Sinyak kenaikan ini perlu kembali diwaspadai di tengah semakin bergantungnya Indonesia dengan impor BBM. Upaya mitigasi perlu disiapkan pemerintah dalam menekan deficit neraca perdagangan migas selama lima tahun terakhir yang cukup membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement