Lebih lanjut, Amran menjelaskan pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Direktorat Jendral Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan dan siap dicairkan untuk peningkatan produktivitas padi dan jagung pada 2023.
Sehingga nantinya usulan tambahan anggaran Rp5,8 triliun ini bakal menggunakan skema realokasi tahun anggaran (TA) 2024. Sedangkan untuk antisipasi kekurangan anggaran tahun 2024 mendatang Kementan bakal kembali mengusulkan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) di 2024.
"Yang tidak selesai (kontrak tahun ini), kita hitung ada Rp3 triliun itu menyebrang bulan satu. Tetapi anggaran ini kita refocusing Rp14 triliun di 2024, kemudian dimintakan kembali ABT, jadi anggaran tahun depan tidak berubah tetapi tambahan Rp5,8 triliun ini betul betul tambahan, di 2023 dan 2024, tinggal menunggu persetujuan disini (komisi IV)," pungkas Amran. (NIA)