Administrasi Pengawasan Pasar Wuxi juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin malam bahwa setelah melakukan penyelidikan pada dua toko yang terlibat dalam insiden tersebut, pihaknya juga melakukan pemeriksaan pada semua 82 cerita Starbuck di kota, menemukan total 15 masalah, termasuk karyawan yang tidak mengenakan pakaian topi kerja dan catatan desinfeksi tidak lengkap.
Konsumen dan media China menjadi lebih agresif dalam melindungi hak-hak pelanggan dan memantau perilaku merek-merek besar, terutama dari luar negeri.
Beberapa target, seperti merek pakaian musim dingin Canada Goose yang mengajukan keluhan atas kebijakan pengembalian uangnya, telah menjadi sasaran teguran pemerintah, sementara merek Cina seperti rantai teh susu Nayuki juga menarik perhatian publik.
China adalah pasar terbesar untuk Starbucks di luar Amerika Serikat dengan 5.360 toko pada 3 Oktober, laporan pendapatan terbaru perusahaan menunjukkan.
Laporan Beijing News mengatakan salah satu toko Starbucks menggunakan cairan matcha kadaluarsa untuk membuat latte, sementara yang lain menjual kue kering yang seharusnya dibuang.