Menurutnya, angka Rp1.200 triliun tersebut adalah jumlah yang sangat besar untuk dibelanjakan sampai akhir tahun ini.
"That's really big money," katanya.
Sri Mulyani menerangkan, pemerintah tetap fokus menggunakan keuangan negara, baik APBN maupun APBD dengan makin teliti dan efektif dalam mencapai prioritas pembangunan nasional, sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, ketahanan pangan, pengurangan stunting, pengurangan kemiskinan, dan meningkatkan kualitas UMKM.
Di sisi lain, Sri Mulyani juga menyebut, belanja daerah sangat signifikan di APBN. Kualitas dan pola belanja daerah berdampak APBN dan perekonomian. Namun penyerapan belanja di APBD lebih rendah dibanding APBN.
"Hingga akhir September ini, belanja APBD 53,4% atau lebih kecil dari belanja yang di tingkat pusat, sehingga perlu mendorong efektivitas dan kualitas belanja daerah," tandasnya.
(FAY)