Tak hanya itu, hadirnya Manufacturing Indonesia 2024 juga disebut Meysia turut menyoroti kontribusi sektor manufaktur dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Data Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa sektor ini menyumbang 18,67 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2023, menempatkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan manufaktur terbesar di Asia Tenggara.
"Ke depan, upaya pengembangan SDM yang adaptif dan menguasai teknologi menjadi sangat penting, sekaligus kunci utama yang harus dilakukan untuk mengakselerasi transformasi industri nasional," ujar Chendy.
Chendy menjelaskan, gelaran Manufacturing Indonesia tidak hanya menghadirkan produk inovatif dan solusi teknologi, namun juga program pendukung yang dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak yang terlibat di dalamnya.
Sejumlah kegiatan pendukung yang menjadi nilai tambah tersebut, di antaranya, penyelenggaraan seminar dan panel diskusi yang menghadirkan pembicara dari regulator, asosiasi, dan pakar industri, inisiatif inovatif.