"Sekarang sedang diaudit (laporan keuangan), mungkin 1-2 hari selesai," ujar Silmy.
Silmy optimis, tahun ini perusahaan akan tumbuh lebih positif seiring dengan banyaknya aksi korporasi yang akan dilakukan nanti.
Selain itu, biaya operasi perusahaan turun 47% dari Rp 4 triliun turun menjadi Rp 1,7 triliun. Produksi baja Krakatau Steel juga mengalami kenaikan signifikan. Produksi Hot Rolled Coil (HRC) naik jadi 2,13 juta ton, demikian pula produksi Cold Rolled Coil (CRC) naik jadi 617 ribu ton. (TYO)