Miokarditis terjadi secara alami setelah infeksi virus lain dan juga terlihat sebagai efek samping yang jarang terjadi setelah vaksinasi dengan dua vaksin mRNA, Pfizer dan Moderna, terutama pada pria muda.
Miokarditis menjadi fokus presentasi ilmiah tersebut dan diskusi tentang kemungkinan risiko vaksin jika diizinkan untuk anak kecil.
Para peneliti mengamati tidak ada kasus miokarditis dalam studi anak-anak kecil yang diajukan Pfizer ke FDA. Tetapi Dr. Leslie Ball, seorang petugas medis di FDA, mengatakan penelitian yang mencari otorisasi penggunaan darurat tidak cukup besar untuk mengambil efek samping yang tidak biasa seperti miokarditis.
Ball menerangkan, secara keseluruhan, insiden efek samping serius yang dilaporkan dalam penelitian Pfizer kurang dari 2 per 1.000 dan semuanya ditemukan tidak terkait dengan vaksin.
"Efek samping yang kurang serius terjadi lebih sering, termasuk pembengkakan kelenjar getah bening pada beberapa anak dan gejala seperti nyeri di tempat suntikan, kelelahan, serta sakit kepala," katanya.